Mengenal program postdoctoral dan manfaatnya – Bagian I

Halo sahabat Assosiasi MITRA!

Pada kesempatan ini, saya akan berbagi pengalaman sebagai peneliti postdoctoral di universitas di Amerika Serikal. Dalam artikel ini, saya akan memperkenalkan tentang program postdoctoral, tujuan dan manfaat dari program postdoctoral.

Pada bagian kedua dari artikel ini, saya akan berbagi tips mencari dan mendaftar program postdoctoral, dan hal yang perlu dipersiapkan sebelum memulai program tersebut serta berbagi pengalaman sebagai seorang peneliti postdoctoral.

Perkenalkan saya Albert, seorang peneliti postdoctoral di departemen biologi, Universitas Washington di St. Louis di Amerika Serikat (https://biology.wustl.edu/people/albert-christian-soewongsono). Sebelumnya, saya menyelesaikan studi S1 Matematika di Universitas Nusa Cendana di Kupang – Nusa Tenggara Timur, dan S2 Matematika di Universitas Nasional Australia di Canberra – Australia, dan S3 Matematika di Universitas Tasmania di Hobart – Australia (selengkapnya di https://sites.google.com/view/albert-soewongsono/home?authuser=0).

Kampus Danforth – Universitas Washington di St. Louis, MO – USA

Apa itu program postdoctoral?

Postdoctoral adalah sebuah posisi riset singkat bagi peneliti muda (early-career researcher) dalam melakukan penelitian ilmiah. Seorang peneliti postdoctoral terafiliasi dengan universitas atau lembaga penelitian dibawah pengawasan peneliti senior (principal investigator).

Postdoctoral bukanlah merupakan gelar akademik seperti studi masters (S2) maupung doktoral (S3). Oleh karena itu, seorang postdoctoral wajib memiliki gelar doktoral pada saat mendaftar. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan untuk memulai sebuah program postdoctoral pada tahun terakhir studi S3. Biasanya bagi mereka yang belum memiliki gelar S3 saat mendaftar posisi postdoctoral, akan dimintai surat keterangan dari pembimbing S3 yang menyatakan bahwa calon pendaftar sudah menyelesaikan (atau hampir menyelesaikan) semua tanggung-jawabnya sebagai mahasiswa S3.

Manfaat dan tujuan dari program postdoctoral

Pada dasarnya, tujuan dari seseorang mengikuti program postdoctoral adalah sebagai “jembatan” dalam bertransisi dari seorang mahasiswa yang melakukan penelitian ke seorang profesional yang dapat melakukan penelitian. Dengan kata lain, program postdoctoral bertujuan untuk melatih kita agar dapat melakukan penelitian secara lebih independen. Independen dalam hal ini bermaksud untuk memiliki tanggung-jawab dalam menentukan arah penelitian (memimpin sebuah penelitian), mencari kolaborator penelitian, dan (juga) menulis proposal dana untuk penelitian tersebut.

Selain itu, program postdoctoral memberikan kesempatan untuk memperoleh skillset yang tidak dipelajari semasa studi S3, dan juga untuk memperluas jejaring kolaborasi dalam melakukan penelitian. Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan, topik penelitian yang dikerjakan saat postdoctoral dapat sedikit berbeda dari topik yang dikerjakan saat studi S3. Lebih lanjut, lab tempat menjalankan postdoctoral juga dapat berisikan oleh mahasiswa S3 dan juga penelitian postdoctoral lainnya yang berasal dari berbagai latar belakang akademik (tergantuk dari topik penelitian yang dilakukan lab tersebut).

Mengapa perlu mengikuti program postdoctoral?

Mungkin di sini ada yang bertanya kenapa transisi dari melakukan penelitian sebagai seorang mahasiswa ke melakukan penelitian sebagai peneliti independen diperlukan? Hal tersebut disebabkan, tidak seperti lingkungan akademik di Indonesia, di luar negeri pada umumnya, seorang mahasiswa S3 belum memiliki afiliasi di tempat lain sebagai seorang akademisi dan (pada umumnya) belum memiliki pengalaman dalam membimbing mahasiswa dalam pengerjaan tugas akhir. Oleh karena itu, harapannya setelah menyelesaikan program postdoctoral, seseorang bisa lebih siap dalam mendaftar posisi akademik permanen (dosen) dan dapat membimbing mahasiswa dalam melakukan penelitian. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan seseorang memperoleh jabatan akademik permanen tanpa melalui postdoctoral.  Ringkasnya, program postdoctoral lebih berfokus bagi mereka yang kedepannya ingin mempunyai karir dalam bidang akademik. Tetapi, seseorang juga dapat berkarir sebagai research scientist pada sebuah lembaga penelitian.

Durasi sebuah program postdoctoral bervariasi dari 2-3 tahun. Tetapi, tidak menutup kemungkinan programnya berjalan lebih dari 3 tahun ataupun kurang dari setahun saja. Seseorang dapat mengikuti program postdoctoral lebih dari satu kali. Akan tetapi, idealnya adalah mengikuti program postdoctoral selama dua kali. Tujuannya agar seseorang dapat mempunyai waktu yang cukup untuk berprogres dalam jenjang akademik dan penelitiannya setelah postdoctoral.

Gedung Rebstock – Universitas Washington di St. Louis

Sampai bertemu pada bagian kedua dari artikel ini!

Rangkuman

  • Postdoctoral adalah sebuah program pelatihan sementara bagi seseorang selepas studi S3 yang terafiliasi dengan universitas atau lembaga penelitian dibawah pengawasan seorang peneliti senior.
  • Untuk mendaftar sebuah program postdoctoral, wajib memiliki gelar S3. Meskipun tidak menutup kemungkinan untuk mendaftar dan memulai program postdoctoral pada tahun terakhir studi S3.
  • Mempunyai tujuan untuk mengembangkan kemampuan melakukan penelitian secara independen dan mengembangkan topik penelitian (melalui publikasi).
  • Juga bertujuan untuk memperoleh dan mengembangkan skillset yang tidak diperoleh semasa studi S3.
  • Memperluaskan jejaring dalam melakukan penelitian melalui kolaborasi
  • Mempersiapkan seseorang sebelum mendaftar posisi akademik permanen di sebuah universitas atau sebagai research scientist pada sebuah lembaga penelitian.

Leave a comment